Halimah Resmi Jadi Presiden Muslimah Pertama Singapura
Presiden wanita pertama Singapura, Halimah Yacob, menyebut momen penetapan dirinya sebagai momen membanggakan bagi Singapura, juga bagi multikulturalisme dan multirasialisme. Halimah juga menyerukan agar kaum wanita berani bercita-cita setinggi langit.
"Ini adalah momen membanggakan bagi Singapura, bagi multikulturalisme dan multirasialisme," ucap Halimah di depan ratusan pendukungnya yang berkumpul di Gedung Pusat Pencalonan Singapura, seperti dilansir todayonline.com, Rabu (13/9/2017).
"Ini menunjukkan bahwa multirasialisme bukan hanya slogan belaka, atau sekadar hal yang bagus untuk dikatakan atau didengar. Itu berarti multirasialisme sungguh-sungguh dipraktikkan dalam masyarakat kita, bahwa semua orang memiliki kesempatan untuk mencapai jabatan tertinggi di negara ini," imbuhnya.
Halimah menambahkan, penetapan dirinya menjadi Presiden Singapura menjadi bukti bahwa komitmen Singapura pada keragaman gender tidak hanya simbolis semata. Halimah mencetak sejarah sebagai presiden muslimah pertama di Singapura.
"Setiap wanita bisa bercita-cita memegang jabatan tertinggi di negara ini jika Anda memiliki keberanian, tekad dan kemauan bekerja keras," tuturnya di depan kerumunan pendukung yang bersorak-sorai.
Halimah menyadari berbagai kritikan yang menyerang pemilihan presiden tahun ini yang khusus diperuntukkan bagi komunitas Melayu. Beberapa kritikan bahkan menyebut Halimah sebagai 'presiden terpilih yang tidak dipilih rakyat'. Kritikan itu merujuk pada fakta bahwa Halimah ditetapkan sebagai Presiden Singapura tanpa pemungutan suara, setelah empat kandidat capres lainnya gugur karena tidak memenuhi syarat.
"Saya tahu beberapa orang memiliki keraguan soal pilpres khusus, tapi saya berniat untuk mengabdi bagi semuanya tanpa keragu-raguan," tegas Halimah.
"Meskipun ini adalah pilpres khusus, saya bukan presiden khusus. Saya presiden bagi semua orang, terlepas apapun rasnya, bahasanya, agamanya atau aliran kepercayaannya. Saya mewakili semua orang. Tugas saya hanya untuk Singapura dan rakyat Singapura, tugas saya hanya ada Anda," tandasnya.
Halimah yang berusia 63 tahun ini mencetak sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura. Halimah juga mencatatkan diri sebagai Presiden dari komunitas Melayu pertama dalam 47 tahun terakhir. Yusof Ishak yang menjabat Presiden Singapura tahun 1965-1970, merupakan Presiden pertama Singapura dan satu-satunya anggota komunitas Melayu yang pernah menjabat Presiden Singapura.
Halimah ditetapkan sebagai Presiden Singapura setelah empat kandidat lainnya dinyatakan tidak memenuhi syarat. Tanpa adanya pesaing lain bagi Halimah, maka tidak ada pemungutan suara di Singapura yang tadinya direncanakan digelar pada 23 September mendatang.
0 Response to "Halimah Resmi Jadi Presiden Muslimah Pertama Singapura"